SUARAKATUAL.ID, JAKARTA – Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Parepare yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, dr. Andi Arfiah Tasming, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu Tahun 2025 di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Rakornas ini menjadi ajang konsolidasi nasional untuk memperkuat kelembagaan Posyandu serta memantapkan implementasi layanan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) di seluruh Indonesia.
Acara dihadiri Ketua Umum Tim Pembina Posyandu, Tri Suwati Tito Karnavian, jajaran pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri, serta Tim Pembina Posyandu dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Tercatat, hingga saat ini sudah ada 18.223 surat keputusan Tim Pembina Posyandu tingkat desa/kelurahan dan 99.533 Posyandu yang aktif memberikan layanan.
Khusus di Kota Parepare, tercatat sudah ada lima Posyandu yang menerapkan layanan enam bidang SPM. Bahkan, Parepare menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Selatan yang telah mengajukan dan memperoleh registrasi Posyandu di Kementerian Dalam Negeri.
dr. Andi Arfiah Tasming menegaskan, kehadirannya di Rakornas mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Parepare dalam mendukung penguatan Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Posyandu bukan hanya tempat pelayanan kesehatan, tetapi juga wadah pemberdayaan masyarakat. Kami berharap dari Rakornas ini lahir inovasi dan praktik terbaik yang bisa diterapkan di Parepare demi peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” kata dr. Arfiah.
Ia juga menyebut, Posyandu harus bertransformasi menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan, sehingga masyarakat tidak hanya menerima layanan kesehatan, tetapi juga memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis Posyandu di Parepare dapat semakin aktif, mandiri, dan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan berbasis keluarga. Apalagi pemerintah kota telah menyiapkan program peningkatan insentif bagi kader Posyandu sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka,” ujar dr. Arfiah.
Menteri Dalam Negeri dalam kesempatan itu menegaskan Posyandu sebagai bagian dari program strategis nasional. Ia juga meminta kepala daerah menghidupkan kembali Posyandu di wilayah masing-masing, dengan menyebut adanya sanksi bagi daerah yang tidak menjalankan program ini.
Rakornas Posyandu 2025 turut dirangkaikan dengan pemberian penghargaan dan pengumuman lomba Tim Pembina Posyandu sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi pengurus Posyandu di seluruh Indonesia.(*)
