SUARAKATUAL.ID, PINRANG — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Pinrang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung arah kebijakan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Dukungan itu diwujudkan melalui pelaksanaan Asta Cita Presiden serta 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang digagas Menteri Agus Andrianto.
Kepala Rutan Kelas IIB Pinrang, Andi Erdiyangsah Bahar, mengatakan bahwa seluruh kegiatan pembinaan merupakan wujud nyata pelaksanaan nilai Pemasyarakatan PRIMA — Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, dan Akuntabel.
“Kami berupaya sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan program akselerasi kementerian. Melalui pembinaan produktif dan kegiatan kemandirian, kami ingin warga binaan siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang berdaya guna,” ujarnya.
Selama setahun terakhir, Rutan Pinrang melaksanakan berbagai program pembinaan yang mencakup ketahanan pangan, pendidikan, rehabilitasi, pelayanan berbasis HAM, serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
Dalam bidang ketahanan pangan, Rutan menjalankan program asimilasi kerja pertanian dengan menanam kelapa, jagung, pare, kangkung, melon, kacang panjang, dan ubi. Program ini tidak hanya mendukung kedaulatan pangan nasional, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kerja bagi warga binaan.
Sebagai bentuk apresiasi, empat warga binaan telah dibukakan rekening bank untuk menerima premi hasil pembinaan pertanian. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi mereka agar terus aktif dan produktif.
Di bidang kemandirian, Rutan Pinrang mengadakan pelatihan berbasis UMKM seperti pembuatan abon ikan, peracikan kopi, membatik teknik Jepang (Shibori), pelatihan mencabut duri ikan bandeng, serta pembuatan paving block yang kini dipasarkan di wilayah Kabupaten Pinrang.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Rutan membuka program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, serta program keaksaraan dasar bagi warga binaan yang belum bisa membaca dan menulis. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan PKBM Pengayoman Lasinrang.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Andy Prajarakarana, menegaskan bahwa pendidikan menjadi prioritas pembinaan.
“Kami ingin setiap warga binaan memperoleh hak belajar yang sama. Pendidikan dan pelatihan adalah bekal penting agar mereka bisa mandiri setelah bebas nanti,” jelasnya.
Di bidang rehabilitasi, Rutan Pinrang melaksanakan program pemulihan bagi pengguna dan pecandu narkoba dengan target 250 peserta per tahun. Hingga Oktober 2025, telah terlaksana lima angkatan rehabilitasi dengan total 125 peserta.
Rutan juga membina aspek spiritual melalui program Tahfiz Al-Qur’an bekerja sama dengan Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Quran Pinrang. Banyak warga binaan yang telah mencapai hafalan satu hingga 17 juz.
“Pembinaan kerohanian menjadi pondasi pembentukan karakter warga binaan agar lebih baik dan beriman,” tambah Andi Erdiyangsah.
Dalam bidang pelayanan berbasis HAM, Rutan Pinrang menjamin hak dasar warga binaan melalui penyediaan makanan bergizi, layanan kesehatan rutin, serta fasilitas ramah bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, dan anak pendamping.
Sebagai wujud kepedulian sosial, Rutan menyalurkan 15 paket sembako setiap bulan kepada keluarga warga binaan dan masyarakat kurang mampu. Selain itu, Rutan juga menyalurkan hak-hak narapidana seperti Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, Remisi Umum, Remisi Khusus Keagamaan, hingga Remisi Dasawarsa bagi warga binaan berkelakuan baik.
“Pemenuhan hak-hak ini menjadi bentuk penghargaan atas perubahan perilaku warga binaan dan bukti bahwa sistem pemasyarakatan menekankan pembinaan, bukan pembalasan,” tegas Andi Erdiyangsah.
Atas capaian tersebut, Kepala Kanwil Ditjenpas Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, menyampaikan apresiasinya.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja Rutan Pinrang dalam mendukung program strategis nasional. Rutan ini menjadi UPT Pemasyarakatan yang aktif mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan berkepribadian dalam kebudayaan, sesuai arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan,” kata Rudy.
